Sabtu, 31 Juli 2010

PEMBANGUNAN BOUNDARYLESS ORGANIZATION

Setiap organisasi dibangun dengan empat batas :
1.Batas vertikal, yaitu batas-batas antara tingkat atau jenjang manajer dalam organisasi, sehingga memisahkan antara pimpinan dan pengelola dengan yang dipimpin dan dikelola. 2.Batas horisontal, yaitu batas-batas antara fungsi dan disiplin
3.Batas ekternal, yaitu batas-batas antara organisasi dengan pemasok, costumer, dan badan pengatur. 4.Batas geografis, yaitu batas-batas antara bangsa, kultur, dan pasar
Keempat batas tersebut secara alami diperlukan untuk membedakan organisasi dan komponennya dari organisasi lain dan komponen lain dalam organisasi tersebut, sehingga dari interaksi antarorganisasi dan antarkomponen organisasi dapat dihasilkan produk dan jasa yang diperlukan oleh customer. Pembangunan Boundaryless Organization adalah pembangunan organisasi dengan batas-batas vertikal, horizontal, eksternal, dan geografis sehat.
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang telah berubah sebagaimana digambarkan diatas, organisasi perlu memiliki faktor keberhasilan yang berbeda dengan faktor keberhasilan organisasi di masa manajemen tradisional, yaitu :
 dari ukuran ke kecepatan
 dari kejelasan peran ke fleksibilitas
 dari spesialisasi ke terpaduan
 dari pengendalan ke inovasi

1. Batas Vertikal
Pembangunan organisasi berjenjang yang sehat perlu dibangun sehingga organisasi mampu dengan cepat memasuki kebutuhan customer, secara fleksibel memenuhi perubahan kebutuhan customer, secara terpadu member layanan kepada customer, dan secata inovatif menghadapi perubahan persaingan.
Dalam membangun organisasi berjenjang yang sehatmanajemen harus mengubah dari pengendalian ketat ke pengurangan pengendalian, yaitu :


a.Informasi
Informasi harus diubah, dari semula disimpan secara tertutup atau dipadukan di jenjang atas di bawah wewenang manajemen puncak, menjadi information sharing secara terbuka bagi seluruh anggota organisasi sehingga karyawan akan mampu melakukan pengambilan keputusan berkualitas, mampu memberikan kekuasaan kepada karyawan untuk menjalankan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga setiap karyawan dapat menetapkan tujuan pekerjaannya, selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
b.Kompetensi
Kompetensi perlu diubah dari yang semula seluruh pengetahuan, keterampilan da kemampuan, dikuasai oleh manajemen puncak, menjadi kompetensi didistribusikan kepada seluruh karyawan. Karyawan menerima pendidikan yang bersifat strategik sama dengan pendidikan yang diberikan kepada manajemen senior sehingga karyawan dipandang sebagai asset yang paling penting yang dimiliki oleh organisasi.
c.Wewenang
Keputusan diambil oleh orang yang berada terdekat dengan isu dan yang harus menghayati konsekuensi sebagai akibat keputusan yang diambilnya. Wewenang kurang berkaitan dengan posisi atau jabatan namun lebih merupakan fungsi informasi dan kompetensi, sehingga jarak antara keputusan dengan implementasi menjadi lebih pendek.
d.Penghargaan
Penghargaan tidak lagi didasarkan pada posisi namun didasarkan pada perluasan kemampuannya sehingga dapat memberikan kontribusi maksimum dalam pencapaian tujuan organisasi. Jika karyawan memberikan kontribusi terbaik dan menambah keterampilannya untuk kepentingan organisasi, ia akan mendapatkan penghargaan.
2.Batas Horisontal
Batas horizontal yaitu garis pemisah antara divisi, departemen, kelompok, unit dan fungsi yang merupakan garis demarkasi yang digunakan oleh organisasi untuk membagi daerah dalam organisasi tersebut.
Terdapat 5 prinsip penting untuk membangun organisasi dengan batas horizontal yang sehat, yaitu :
a.Pusatkan orientasi kegiatan ke customer
Organisasi disusun berdasarkan proses yang dimulai dari customer dan berakhir pada customer. Proses dirancang dari sudut pandang customer dan difokuskan untuk mengantisipasi dan melayani perubahan kebutuhan customer.
b.Hadapi customer dengan satu muka
Organisasi menyediakan satu titik kontak yang sederhana dan konsisten bagi customer untuk melakukan akses terhadap sumber daya, produk dan jasa yang disediakan oleh organisasi.
c.Bentuk dan bentuk kembali tim untuk memberikan layanan bagi customer
Layanan kepada customerdilaksanakan oleh suatu tim yang sangat mudah diubah, sesuai dengan kebutuhan customer. Tim ini terdiri dari anggota yang memiliki kompetensi yang berbeda dan dari berbagai sumber daya, sesuai dengan kebutuhan layanan bagi customer.
d.Selenggarakan suatu kumpulan kompetensi
Untuk memenuhi kebutuhan customer, organisasi perlu membentuk suatu pusat untuk mengumpulkan orang-orang yang kompeten dan disusun menurut fungsi (seperti produk, pemasaran, teknik, sumber daya manusia, akuntansi, keuangan), menurut produk atau menurut daerah geografis.
e.Saling belajar antar tim customer
Melalui kerjasama tim lintas fungsional, setiap anggota tim akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan wawasan lebih luas tentang customer, tentang keahlian yang dimiliki oleh anggota lain tim, dan tentang proses bekerja sama yang melibatkan berbagai disiplin. Proses belajar tersebut harus dapat terjadi dan bahkan harus dapat ditingkatkan.
3.Batas Eksternal
Untuk membangun batas-batas ekternal yang sehat, manajemen perusahaan harus mengubah pandangan yang sempit dan hanya terbatas pada entitasnya sendiri, ke pandangan luas kesemua entitas dalam keseluruhan mata rantai.

Organisasi dengan Batas- Batas
Ekternal yang tidak sehat Organisasi dengan Batas-Batas
Ekternal yang sehat
1.Strategi & rencana dikembangkan secara terpisah
2.Information sharing & penyelesaian masalah bersama sangat terbatas
3.Akuntansi, pegukuran & sistem penghargaan dibuat secara terpisah & tidak serasi satu dengan yang lainnya
4.Personil pemasaran mendorong produk atas dasar syarat yang ditentukan oleh orang pemasaran
5.Sumber daya dimanfaatkan secara tidak efisien
1.Perencanaan bisnis dan operasional dikoordinasikan
2.Information sharing dilaksanakan secara luas dan masalah diselesaikan secara bersama
3.Akuntansi, pegukuran & sistem penghargaan dibuat konsisten
4.Penjualan merupakan proses yang bersifat konsultatif
5.Sumber daya dimanfaatkan melalui resource sharing
4.Batas Geografis
Beberapa alasan yang melatarbelakangi perusahaan menjadi global, yaitu :
a.Untuk mempertahankan hidup
Dalam dunia yang sangat kompetitif, untuk mempertahankan kelangsungan operasional suatu perusahaan merupakan alasan suatu perusahaan menjadi global dengan melakukan pengurangan biaya dan peningkatan laba.
b.Penyebaran beban biaya
Sebagai imbas dari investasi yang padat modal, perusahaan seringkali menempuh merger, kemitraan, joint ventura dengan perusahaan diluar negeri.
c.Pelopor
Beberapa perusahaan membuka perusahaan didaerah baru dan di Negara lain dimotivasi oleh semangat untuk menjadi pelopor.
d.Revolusi teknologi
Dengan teknologi, batas, jarak, dan daerah bukan lagi menjadi penghambat untuk melakukan bisnis dengan mitra bisnis diseluruh dunia.

Tujuh tantangan yang harus dihadapi organisasi menuju ke global, yaitu :
a.Pembangunan struktur organisasi yang dapat dijalankan
b.Pemekaran global supermanagers
c.Pengelolaan orang untuk lingkungan global
d.Belajar untuk mencintai perbedaan kultur
e.Penghindaran dari pandangan sempit dan kesombongan pasar
f.Perancangan mekanisme pemersatu dan global mindset
g.Pemecahan masalah kompleksitas